Fondasionalisme
Filsafat
ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakikat ilmu dengan kata lain Salah satu
bagian penting dari filsafat ilmu adalah
Fondasionalisme. Filsafat sering dikaitkan dengan pencarian kebenaran, semua
hal dicari kebenaran hakikinya.
Pada artikel ini saya akan membahas secara
singkat dengan bahasa sederhana apa itu fondasionalisme. Teori fondasionalisme
muncul untuk menanggapi atau menjawab teori pembenaran tradisional, jadi
sebelum kita bahas teori fondasionalisme kita terlebih dahulu mencari tahu apa
itu teori pembenaran tradisional.
Teori
pembenaran tradisional memandang bahwa keyakinan dapat dibenarkan jika kita
mempunyai alasan bagus bahwa itu benar, pernyataan ini mengandung arti bahwa pernyataan pertama menjadi
benar apabila didukung oleh pernyataan – pernyataan berikut misalnya pernyataan B membenarkan pernyataan A
pernyataan C membenarkan Pernyataan B serta , pernyataan D membenarkan
pernyataan C dan sebagainya. Sebagai contoh saya mengatakan bahwa besok hari
libur, dari mana anda yakin bahwa pernyataan besok libur adalah benar? Saya yakin
besok libur umum (A) karena di kalender ada tanggal merahnya, kalau tanggal
merah artinya libur umum (B) Besok adalah hari raya keagamaan (C), dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan A dibenarkan pernyataan B dan
pernyataan B dibenarkan Pernyataan C dan seterusnya.
Anggapan bahwa keyakinan A (sebagian) dibenarkan
B, dibenarkan oleh keyakinan C, dibenarkan oleh keyakinan D, dan dibenarkan....
tak terbatas atau Rantai keyakinan seperti ini bagaimanapun akan menimbulkan
masalah, misalnya saya harus menelusuri dan meneliti lebih lanjut semua rantai pernyataan
ini untuk dapat meyakini bahwa suatu
pernyataan ini adalah benar. Oleh karena itulah maka Fondasionalisme hadir
untuk memberikan solusi, hakikat Fondasionalisme itu sendiri adalah Fondasi
dapat saya katakana bahwa suatu kebenaran harus memiliki fondasi yang kuat,
untuk menopang kebenaran. Ibarat rumah maka fonsadinya harus kuat sehingga tidak
gampang roboh dihantam badai. Dalam hal Fondasionalisme suatu hal yang sudah
diyakini kebenarannya harus dapat diterima, sering dikenal dengan Basic Believe atau basis kepercayaan. Ada tiga hal penting yang menjadi basis
kepercayaan yang menjadi fondasi yang kuat untuk menopang suatu kebenaran yaitu
:
1. infallible (sempurna/tidak mungkin salah)
2. incorrigible (tidak dapat diperbaiki) dan
3. indubitable (tidak dapat diragukan)
sebagai
contoh : Ayat – ayat dalam kitab suci, pernyataan para Nabi dan juga
kepercayaan – kepercayaan tradisional yang di terapkan dalam ritual – ritual adat.
Contoh – contoh yang disampaikan ini tidak perlu lagi ada pembenaran atau
pernyataan pendukung untuk menegaskan kebenaran yang diyakini.
No comments:
Post a Comment