Tuesday 27 October 2015

Cara Cepat memahami Teori Fondasionalisme

Fondasionalisme
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu dengan kata lain  Salah satu bagian penting dari filsafat ilmu  adalah Fondasionalisme. Filsafat sering dikaitkan dengan pencarian kebenaran, semua hal dicari kebenaran hakikinya.
 Pada artikel ini saya akan membahas secara singkat dengan bahasa sederhana apa itu fondasionalisme. Teori fondasionalisme muncul untuk menanggapi atau menjawab teori pembenaran tradisional, jadi sebelum kita bahas teori fondasionalisme kita terlebih dahulu mencari tahu apa itu teori pembenaran tradisional.
Teori pembenaran tradisional memandang bahwa keyakinan dapat dibenarkan jika kita mempunyai alasan bagus bahwa itu benar, pernyataan ini mengandung arti bahwa pernyataan pertama menjadi benar apabila didukung oleh pernyataan – pernyataan berikut misalnya  pernyataan B membenarkan pernyataan A pernyataan C membenarkan Pernyataan B serta , pernyataan D membenarkan pernyataan C dan sebagainya. Sebagai contoh saya mengatakan bahwa besok hari libur, dari mana anda yakin bahwa pernyataan besok libur adalah benar? Saya yakin besok libur umum (A) karena di kalender ada tanggal merahnya, kalau tanggal merah artinya libur umum (B) Besok adalah hari raya keagamaan (C), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan A dibenarkan pernyataan B dan pernyataan B dibenarkan Pernyataan C dan seterusnya.
Anggapan bahwa keyakinan A (sebagian) dibenarkan B, dibenarkan oleh keyakinan C, dibenarkan oleh keyakinan D, dan dibenarkan.... tak terbatas atau Rantai keyakinan seperti ini bagaimanapun akan menimbulkan masalah, misalnya saya harus menelusuri dan meneliti lebih lanjut semua rantai pernyataan  ini untuk dapat meyakini bahwa suatu pernyataan ini adalah benar. Oleh karena itulah maka Fondasionalisme hadir untuk memberikan solusi, hakikat Fondasionalisme itu sendiri adalah Fondasi dapat saya katakana bahwa suatu kebenaran harus memiliki fondasi yang kuat, untuk menopang kebenaran. Ibarat rumah maka fonsadinya harus kuat sehingga tidak gampang roboh dihantam badai. Dalam hal Fondasionalisme suatu hal yang sudah diyakini kebenarannya harus dapat diterima, sering dikenal dengan Basic Believe atau basis kepercayaan.  Ada tiga hal penting yang menjadi basis kepercayaan yang menjadi fondasi yang kuat untuk menopang suatu kebenaran yaitu :

1.      infallible (sempurna/tidak mungkin salah)
2.       incorrigible (tidak dapat diperbaiki) dan
3.      indubitable (tidak dapat diragukan)
sebagai contoh : Ayat – ayat dalam kitab suci, pernyataan para Nabi dan juga kepercayaan – kepercayaan tradisional yang di terapkan dalam ritual – ritual adat. Contoh – contoh yang disampaikan ini tidak perlu lagi ada pembenaran atau pernyataan pendukung untuk menegaskan kebenaran yang diyakini. 

No comments:

Post a Comment